photo lineviral_1.png

Jember Dan Moda Transportasinya

Jember salah satu kota besar di tempat timur Pulau Jawa. Berlomba dengan kabupaten/kota lain yang ada di sekitarnya. Semua sektor digenjot untuk meningkatkan pertumbuhan Jember. Sektor bisnis digarap, sektor pariwisata juga dikembangkan. Dengan adanya banyak akademi tinggi baik negeri maupun swasta dengan jumlah mahasiswa yang mencapai ribuan dari banyak sekali kota di Jawa Timur juga turut meningkatkan perputaran ekonomi Jember.

Dengan perkembangan yang pesat, laju mobilitas penduduk yang tinggi harus ditunjang dengan banyak sekali moda transportasi yang relevan dan efisien.

Lin Kuning - Angkutan Kota di Jember dengan Ciri Khas Kecil dan Berwarna Kuning - Beroperasi di Daerah Kota Jember


Moda Transportasi Tradisional di Jember

Sama halnya dengan moda transportasi di daerah lain. Tidak ada yang benar-benar khas di Jember. Sejak lama, sudah ada Cikar, Andong, Dokar. Ada juga yang memakai kuda sebagai kendaraan.

Sampai tahun 90-an cikar masih dipakai untuk alat angkut. Ketika kendaraan beroda empat belum semasif sekarang, untuk mengangkut bambu sebagai materi baku utama gudang atak di tanah persil Ajung-Gayasan dipakai cikar. Dari kejauhan terdengar suara loncengnya.

Menurut cerita, kuda ialah kendaraan petinggi (kepala desa) tanah persil menjelang kiamat kolonial. Meskipun sudah ada sepeda, namun sebab tidak dapat mengendarainya Mbah Marjuki (nama petinggi tersebut) lebih menentukan kuda.

Sampai tahun 2000-an bahkan hingga sekarang, cikar atau juga disebut andong juga masih dapat dijumpai di wilayah selatan Kabupaten Jember. Biasanya untuk mengangkut tanah liat, pasir, dan bambu (kayu).

Angkutan Umum di Jember

Alat transportasi umum di Jember sudah dikembangkan semenjak zaman kolonial. Angkutan umum yang paling awal ialah kereta api. Meskipun tujuan awalnya dibangun jaringan kereta api yang menghubungkan beberapa kecamatan di Jember dibangun untuk kepentingan pemerintah kolonial Belanda (mengangkut hasil perkebunan) tapi juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai angkuta umum.

Kereta api atau disebut 'sepur' oleh orang Jember ini menghubungkan stasiun Jember, dan kota kecamatan di wilayah selatan. Meliputi kecamatan Balung, kecamatan Wuluhan, dan Kecamatan Ambulu. Sampai sekarang, masih ada bangunan stasiun balung, masih kokoh berdiri meskipun tidak lagi beroperasi.

Jalur kereta api yang masih beroperasi merupakan rangkaian dari kereta api besar, mencakup stasiun tanggul, stasiun rambipuji, stasiun jember, dan stasiun arjasa.

Selain kereta api, moda angkutan darat sudah usang eksis ialah bus dan angkutan kota. Di Jember angkutan dalam kota disebut lin. Berwarna kuning, mobilnya kecil dengan dingklik penumpang diseting berahadapan. Untuk penghubung antar-kota kecamatan, juga ada angkutan, tapi tidak disebut lin, biasanya disebut kol. Akhir-akhir ini ada bus damri, penghubung terminal dengan kota blater dan batu ulo, ujung selatan Jember.

Di Jember juga ada bandar udara. Bandara Notohadinegoro, terletak di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung. Penerbangan setiap hari dari dan ke Bandara Juanda.

Angkutan Berbasis Daring

Selayaknya kota lainnya, di Jember juga ada angkutan berbasis aplikasi daring. Ada yang ojek hingga taksi daring. Angkutan ini juga bersinggungan dengan ojek dan taksi konvensional. Selain aplikasi berbasis daring nasional, ada juga aplikasi ojek nuansa lokal. Yang hanya ada di Jember dengan segala keterbatasan dan kreativitas masing-masing.

Jasa Tour dan Travel

Jember, dengan segala kebutuhan penduduknya akan jasa angkutan, juga mempunyai banyak sekali penyedia jasa travel. Umumnya travel yang ada di Jember memperlihatkan jasa niscaya tujuan kota besar di Jawa Timur dan Bali.

Salah satu jasa travel yang ada di Jember ialah Nirwana Media Tours. Sebauh jasa travel dengan jurusan Jember - Surabaya; Jember - Denpasar; dan Jember - Malang. Dengan akomodasi pemesanan dan penentuan jadwal secara daring (online) melalui web nirwanamediatours.com penumpang dapat melihat dan menyesuaikan jadwal dengan tepat. Adanya web tersebut juga memudahkan calon penumpang untuk menyesuaikan tarif dan biaya yang diperlukan.

Adanya jasa travel yang menghubungkan Jember dengan pusat-pusat pertumbuhan di Jawa Timur dan Bali merupakan tanggapan atas tingginya mobilitas warga Jember. Selain Malang dan Surabaya yang dikenal sebagai kota terbesar di Jawa Timur, warga Jember juga banyak bekerja di Bali. Hal ini sebab Jember ada di antara kedua sentra pertumbuhan tersebut.

Adanya jasa travel semakin melengkapi kebutuhan warga Jember akan moda transportasi yang turut serta menandai pertumbuhan di Kabupaten Pandhalungan ini.
close