Kendaraan yang Layak Jalan - Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan negara, mempunyai kiprah dan kewajiban untuk melaksanakan pengaturan terhadap Kend araan yang semata mata diarahkan untuk pencapaian tujuan penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan pembangunan nasional.
Peraturan Pemerintah ini mengandung semangat tunjangan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, dinamika perubahan atau perkembangan teknologi di bidang Kendaraan Bermotor dan perubahan perubahan secara global serta meningkatkan kiprah serta pemerintah daerah dan swasta.
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2012 ini mengatur hal hal yang berkaitan dengan jenis dan fungsi Kendaraan Bermotor, persyaratan teknis dan laik jalan Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan dan Kereta Tempelan, kewajiban yang harus dipenuhi oleh Kendaraan Bermotor yang akan dibuat/dirakit di dalam negeri dan/atau diimpor,
PP No. 5 Tahun 2012 BAB I - KETENTUAN UMUM
2. Kendaraan Bermotor ialah setiap Kendaraan yang Kendaraan yang digerakkan oleh peralata mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
4. Sepeda Motor ialah Kendaraan Bermotor beroda
2 ( dua ) dengan atau tanpa rumah rumah dan dengan atau tanpa kereta samping, atau Kendaraan Bermotor beroda tiga tanpa rumah rumah.
5. Mobil Penumpang ialah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang mempunyai tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
6. Mobil Bus ialah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang mempunyai tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
7. Mobil Barang ialah Kendaraan Bermotor yang dirancang sebagian atau seluruhnya untuk meng angkut barang.
8. Rumah – rumah ialah kepingan dari Kendaraan Bermotor jenis Mobil Penumpang, Mobil Bus, Mobil Barang, atau Sepeda Motor yang berada pada landasan berbentuk ruang muatan, baik untuk orang maupun barang.
9. Pengujian Kendaraan Bermotor ialah serangkaian kegiatan menguji dan/atau menilik kepingan atau komponen Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.
10. Uji Tipe Kendaraan Bermotor ialah pengujian yang dilakukan terhadap fisik Kendaraan Bermotor atau penelitian terhadap rancang berdiri dan rekayasa Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan atau Kereta Tempelansebelum Kendaraan Bermotor dibentuk dan/atau
dirakit dan/atau diimpor secara massal serta Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi.
11. Uji Berkala ialah Pengujian Kendaraan Bermotor yang
dilakukan secara terjadwal terhadap setiap Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan, yang dioperasikan di jalan.
12. Modifikasi Kendaraan Bermotor adalah perubahan terhadap spesifikasi teknis dimensi, mesin, dan /atau kemampuan daya angkut Kendaraan Bermotor.
13. Uji Sampel ialah pengujian kesesuaian spesifikasi teknis seri produksi terhadap akta Uji Tipe.
14. Kereta Gandengan ialah sarana untuk mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh sarana itu sendiri dan dirancang untuk ditarik oleh Kendaraan Bermotor.
15. Kereta Tempelan ialah sarana untuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya ditumpu oleh Kendaraan Bermotor penariknya.
16. Jumlah Berat Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBB ialah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan berdasarkan rancangannya.
Kermudian perlengkapan Kend araan Bermotor, persyaratan Kendaraan Tidak Bermotor, Pengujian Kendaraan Bermotor beserta susunannya, pemeliharaan dan perbaikan Kendaraan Bermotor serta tunjangan hukuman administratif.
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan : 1. Kendaraan ialah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas Kendaraan Bermotor
dan Kendaraan Tidak Bermotor
dan Kendaraan Tidak Bermotor
2. Kendaraan Bermotor ialah setiap Kendaraan yang Kendaraan yang digerakkan oleh peralata mekanik berupa mesin selain Kendaraan yang berjalan di atas rel.
3. Kendaraan Tidak Bermotor ialah setiap Kendaraan yang digerakkan oleh tenaga insan dan/atau hewan.
4. Sepeda Motor ialah Kendaraan Bermotor beroda
2 ( dua ) dengan atau tanpa rumah rumah dan dengan atau tanpa kereta samping, atau Kendaraan Bermotor beroda tiga tanpa rumah rumah.
5. Mobil Penumpang ialah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang mempunyai tempat duduk maksimal 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya tidak lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
6. Mobil Bus ialah Kendaraan Bermotor angkutan orang yang mempunyai tempat duduk lebih dari 8 (delapan) orang, termasuk untuk pengemudi atau yang beratnya lebih dari 3.500 (tiga ribu lima ratus) kilogram.
7. Mobil Barang ialah Kendaraan Bermotor yang dirancang sebagian atau seluruhnya untuk meng angkut barang.
8. Rumah – rumah ialah kepingan dari Kendaraan Bermotor jenis Mobil Penumpang, Mobil Bus, Mobil Barang, atau Sepeda Motor yang berada pada landasan berbentuk ruang muatan, baik untuk orang maupun barang.
9. Pengujian Kendaraan Bermotor ialah serangkaian kegiatan menguji dan/atau menilik kepingan atau komponen Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan.
dirakit dan/atau diimpor secara massal serta Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi.
11. Uji Berkala ialah Pengujian Kendaraan Bermotor yang
dilakukan secara terjadwal terhadap setiap Kendaraan Bermotor, Kereta Gandengan, dan Kereta Tempelan, yang dioperasikan di jalan.
12. Modifikasi Kendaraan Bermotor adalah perubahan terhadap spesifikasi teknis dimensi, mesin, dan /atau kemampuan daya angkut Kendaraan Bermotor.
13. Uji Sampel ialah pengujian kesesuaian spesifikasi teknis seri produksi terhadap akta Uji Tipe.
14. Kereta Gandengan ialah sarana untuk mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh sarana itu sendiri dan dirancang untuk ditarik oleh Kendaraan Bermotor.
15. Kereta Tempelan ialah sarana untuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya ditumpu oleh Kendaraan Bermotor penariknya.
16. Jumlah Berat Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBB ialah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan berdasarkan rancangannya.
17. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diperbolehkan yang selanjutnya disebut JBKB ialah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan berdasarkan rancangannya
19. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBKI ialah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berda sarkan kelas jalan yang dilalui.
BACA JUGA: ARTI ISYARAT GERAKAN POLISI MENGATUR LALU LINTAS18. Jumlah Berat Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBI ialah berat maksimum Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui.
19. Jumlah Berat Kombinasi Yang Diizinkan yang selanjutnya disebut JBKI ialah berat maksimum rangkaian Kendaraan Bermotor berikut muatannya yang diizinkan berda sarkan kelas jalan yang dilalui.
Demikianlah isi PP No. 55 Tahun 2012 Bab 1 wacana ketentuan umum kendaraan, pada kepingan 2 yang akan saya tulis pada halaman selanjutnya akan kami tuliskan mengenai Jenis dan fungsi kendaraan, tetaplah bersama kami